Sekedar pengingat, apa yang udah
mimin baca :)
Bagian II
Tatacara
Shalat
Solat Wajib dan Praktiknya
- Syarat-syarat Sah Solat
- Praktik Solat
- Berdiri Tegak Lurus
- Takbiratul Ihram
- Do'a Iftitah
- Ta'awwudz
- Al Fatihah
- Ruku
- I'tidal
- Sujud Pertama
- Duduk di Antara dua sujud
- Sujud Kedua
- Berdiri Pada Rakaat Kedua
- Ruku di Rakaat Kedua
- Bangun dari Ruku
- Sujud Petama pada rakaat kedua
- Duduk diantara dua sujud di rakaat kedua
- Sujud Kedua pada rakaat kedua
- Duduk tahiyyat
- Memberi Salam
Syarat-syarat Sah Solat
Apabila kita sudah mempunyai air
wudhu bererti kita sudah siap untuk mengerjakan solat. Kita boleh solat dimana
saja asalkan di tempat suci. Suci disini maksudnya adalah tidak bernajis. Boleh
menggunakan alas seperti sajadah atau apa saja yang bersih, sekalipun tidak
memakai alas sama sekali, seperti di atas bumi. Meskipun demikian, yang penting
dipersiapkan sebagai persyaratan shalat ialah:
- Menutup aurat bagi lelaki iaitu antara pusat dengan lutut. Aurat wanita, seluruh badan, kecuali muka dan telapak tangan. Menutup aurat boleh dengan apa saja asal suci, tidak tembus pandang seperti plastik bening atau benda semacam lainnya.
- Menghadap ke arah kiblat, yaitu Ka'bah di Makkah. Bila tidak memungkinkan, misalnya di atas kereta api, kapalterbang atau tak diketahui sama sekali, maka hadapkanlah wajah kita ke mana saja yang kita merasa condong bahawa itu adalah kiblat.
- Harus mengetahui dengan yakin sudah berada dalam waktu solat yang hendak dikerjakan.
- Yakin bahawa badan, pakaian, dan tempat solat suci dari najis.
- Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
Praktik Solat
Sesudah mempunyai air wudhu' dan
siap untuk solat, maka kita segera dapat memulainya dengan urutan sebagai
berikut.
Berdiri Tegak Lurus
Berdiri tegak lurus dengan menghadap
ke arah kiblat, disertai dengan niat: "Aku solat...(zuhur, misalnya), wajib
kerana Allah". "Usalli fardhu...(Zhuhrii), lillahii ta'ala"
Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram dilakukan dengan
mengangkat kedua tangan sampai menyentuh telinga diiringi dengan membaca:
Allahhu Akbar (Allah Maha Besar) (1x)
Ucapan "Allahhu Akbar" disebut Takbiratul
Ihram (hukumnya wajib) kemudian pada saat peralihan gerak atau sikap,
sangat dianjurkan mengucapkan takbir "Allahhu
Akbar". Yang perlu diperhatikan, apabila takbir dilakukan dalam
keadaan berdiri, maka sebaiknya pengucapan takbir ini disertai dengan
mengangkat kedua tangan seperti pada sikap takbiratul ihram. Dan apabila
perpindahan gerak atau sikap terjadi dalam keadaan duduk, maka ucapan takbir
tidak perlu disertai dengan mengangkat kedua tangan. Semua ucapan takbir dalam
shalat hukumnya sunnat, kecuali takbir yang pertama yaitu takbiratul ihram.
Doa Iftitah
Selesai membaca takbiratul ihram,
tangan langsung disedekapkan ke dada. Yang kanan menghimpit tangan kiri,
pergelangan sejajar dengan pergelangan. Kemudian membaca doa iftitah (doa
permulaan dan atau doa pembuka) yaitu:
Innii wajjahtu wajhiya
lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa ana minal
musyrikiin. Inna salaati wa nusukii wa mahyaayaa wa mamaatii lillaahi rabbil
'aalamiin. Laa syariikalahu wa bizdaalika umirtu wa ana minal muslimin.
Aku hadapkan wajahku
kepada Allah yang menjadikan langit dan bumi, dengan keadaan suci lagi berserah
diri; dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya semata-mata bagi Allah, Tuhan Semesta
alam. Tidak ada sekutu baginya, demikian akau diperintahkan, dan aku adalah
termasuk kedalam golongan orang-orang yang berserah diri.
Membaca do'a iftitah hukumnya
sunnat. (Selain doa tersebut di atas, masih ada doa'a-do'a iftitah yang lain
yang biasa juga dibaca oleh Rasulullah s.a.w.).
Ta'awwudz
Selesai membaca do'a iftitah, lalu
membaca "ta'awwudz". Bacaan t'awwudz hukumnya sunnat. Lafazhnya yaitu:
A'uudzu billaahi minasy
syaithaanir rajiim
Aku berlinding kepada
Allah dari kejahatan setan yang terkutuk.
Al Fatihah
Seudah ta'awwudz,
lalu membaca surah Al Fatihah. membaca surah Al Fatihah pada setiap rakaat solat (wajib/sunnah)
hukumnya wajib.
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi
rabbil'aalamin Arahmaanirrahiim Maaliki yawmiddiin Iyyaaka
na'budu wa iyyaaka nasta'iin Ihdinash
shiraathal mustaqiim Shirathal ladziina an'amta
alaihim gahiril maghdhuubi'alaihin waladh dhaalliin Aaamiin
Dengan nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah
yang memelihara sekalian Alam
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang merajai hari pembalasan Hanya
kepada-Mu kami meyembah dan hanya kepada-Mu saja kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus Jalan mereka yang Engkau beri ni'mat, bukan jalan mereka
yang engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Kabulkanlah permohonan kami,ya Allah! Sesudah membaca
Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua pada
solat wajib, kita disunnatkan membaca surah-surah atau ayat yang lain. Pada
rakaat selanjutnya yaitu ketiga dan/atau keempat, kita hanya diwajibkan membaca
Al Fatihah saja, sedangkan pembacaan surah atau
ayat lainnya tidak diwajibkan. Surah-surah atau ayat-ayat Al Quran yang
diinginkan dapat saja kita pilih diantara sekian banyak surah dari Al Quran.
Sebaiknya usahakanlah tetap membaca surah atau beberapa ayat Al Quran sesudah al Fatihah pada
rakaat pertama dan kedua (pada solat wajib) misalnya:
Wal ashri innal insaana
lafii khusrin illaladziina 'aamanu wa'amilus shaalihaati watawaashaw bil haqqi
watawaashaw bis shabri (QS)
"Demi waktu.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan
beramal saleh serta mereka yang berwasiat pada jalan kebenaran dan mereka yang
berwasiat pada ketabahan."
Ruku
Di dalam ruku membaca :
1. Subhaana rabbiyal
azhim (3x) ("Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung")
atau
2. Subhaanakallahumma rabbanaa
wa bihamdika allaahummaghfirlii ("Maha suci Engkau ya Allah, ya Tuhan
Kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku")
*Boleh dipilih salah satu di antara
kedua do'a tersebut.
I'tidal
I'tidal atau bangun dari ruku seraya
mengangkat kedua tangan membaca:
Sami'allaahu liman
hamidah. Rabaanaa walakal hamdu. (Maha mendengar Allah akan pujian orang yang
memuji-Nya. Ya Tuhan kami, untuk-Mu lah segala puji.")
Bagi orang yang telah lancar
bacaannya, maka pujian bangun dari ruku dapat diperpanjang dengan:
"Mil-ussamaawaati wa
mil ul ardhi wa mil-umaa syi'ta min sya-in ba'du" (Untuk-Mu lah segala
puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki.)
Sujud Pertama
Bacaan dalam sujud:
Subhaana rabbiyal a'la (3x) (Mahasuci Tuhanku
Yang Maha Tinggi_
Atau boleh juga membaca pujian
seperti pujian No. 2 dalam ruku yaitu:
Subhaanakallaahumma rabbanaa
wa bihamdika Allaahummaghfirlii (Mahasuci Engkau ya Allah, ya Tuhan kami,
dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku)
Duduk Diantara Dua Sujud
Ketika duduk diantara dua sujud
membaca:
Allaahummaghfirlii,
warhamnii, wajburnii, wahdinii, warzuqnii (Ya Allah, ampunilah hamba, kasihanilah hamba,
cukupilah hamba, tunjukilah hamba, dan berilah hamba rizki.)
Atau boleh juga membaca:
Rabbighfirlii, warhamnii,
wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'afinii, wa'fu'annii. (Wahai Tuhanku, ampunilah
aku, rahmatilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, ber rizqilah aku,
tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah segala kesalahanku.)
[ kembali ke atas
]
Sujud Kedua
Bacaan dalam sujud kedua, sama
dengan bacaan dalam sujud pertama yaitu:
Subhaana rabbiyal a'la (3x)(Mahasuci Tuhanku
yang Maha Tinggi)
Bacaan-bacaan dalam ruku, i'tidal,
sujud, dan ketika duduk diantara dua sujud dalam solat, semuanya sunat (tidak
wajib) yang amat dianjurkan.
Berdiri Pada Rakaat Kedua
Sikap berdiri pada rakaat kedua sama
dengan sikap berdiri pada rakaat pertama, yaitu dengan bersedekap tangan ke
dada, yang kanan di atas yang kiri.
Mulai dengan membaca ta'awwudz:
A'uudzu billaahi minasy
syaithaanirrajiim (Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syaithan yang
terkutuk.)
Kemudian diteruskan dengan membaca
surah Al-Fatihah.
Sesudah membaca Al-Fatihah, kembali pada rakaat kedua ini dianjurkan
untuk membaca pula satu surah atau beberapa surah atau ayat-ayat suci Al Quran.
Kemudian kembali melakukan ruku.
Ruku di Rakaat Kedua
Sikap dan bacaan ruku di rakaat
kedua ini sama dengan sikap dan bacaan pada ruku di rakaat pertama.
0 komentar:
Posting Komentar